Seperti biasa, main futsal itu selalu terasa mantab, apalagi kalo berhasil ngecoh lawan dan nyetak gol..ckckckck....nikmat yang tak terkatakan.
Tapi kenikmatan itu hanya bertahan sekitar 30 menit saja sodara2, diawali dari pergerakan ku waktu melewati 7 orang pemain lawan ***upsss..futsal 5 pemain ya?? hehehe***, whateverlah, yang pasti gerakan itu diakhiri dengan bunyi "kematian" di engkel kaki kananku...! Malapetaka pun terjadi **kira2 inilah yang terjadi pada kaki imutku waktu itu**
** 24 jam setelahnya....ini sich bukan imut namanya..ckckck**
**Bandingkanlah si kiri dan si kanan **
Selamatttt...! saya dengan sukses telah merusak mimpiku sendiri untuk jadi pemain catur handal **what.??!!****Bandingkanlah si kiri dan si kanan **
Aaarrrggghhh...hari yang sungguh memilukan,..saya sempat berpikir, apakah main futsal di hari Lebaran itu dak boleh ya??
Dan dimulailah hari2ku sebagai seorang yang timpang..harus berjalan terpincang2, itu cuma 3 jam setelah kejadian, tapi berikutnya sampe sekarang, untuk menapak di lantai pun sakitnya terasa sungguh menyayat hati..hiks hiks hiks.....
Opsi pertama untuk penyembuhan langsung kepikiran tukang urut, masalahnya nyari info tukang urut handal di Bali ini susahnya seperti nyari penjual jalangkote di Amerika Serikat,.. kalopun ada...fisik dan mental ini masih perlu ditempa lebih lanjut untuk menghadapi keadaan di mana hidup dan mati itu jaraknya cuma sejengkal waktu proses urut mengurut tersebut dilakukan.
Ada mitos yg beredar di tengah masyarakat, katanya sakitnya berkali2 lipat lebih besar waktu diurut dibandingkan waktu cederanya terjadi..Ow Em ji..! Tak bisa terbayangkan bagaimana lirihnya ekspresiku waktu berjuang meregang nyawa melawan si tukang urut...
Hhhh...dibanding memikirkan yg bukan2, lebih baik mengisi waktu untuk mengurangi bengkak dan rasa sakit ini dengan pengobatan yang lebih "ramah".
Oh engkel a.k.a Ankle....cepat sembuh yaa..
No comments:
Post a Comment