Ada beberapa baris tulisannya yang dengan tanpa saya sadari membuatku mengangguk setuju.
Keyakinan dan cinta yang sangat berlebihan hanya akan membawa kesesatan bagi kalian...
apapun itu.....agama sekalipun.....
Kalau Tuhan memang ada.....Tuhan itu cuman SATU...
hanya manusia yang menyebutnya dengan banyak nama...
Kalau saja Tuhan itu memang berbeda, dan mempunyai keyakinan seperti kebanyakan atau beberapa umat agama yang bergaris keras dan berpikir dengan kekerasan, dunia ini sudah lama hancur.. karena Sang Budha, Ida Shang Hyang Widi, Yesus dan Allah bertengkar di atas sana mempertahankan keyakinan mereka masing2...
betapa bodohnya...
Seandainya saya bisa membuat semua orang, khususnya di negeriku Indonesia yang katanya "damai" ini membaca sepenggal tulisan di atas, dan mereka akhirnya tersadar....saya pasti sudah dapat nobel perdamaian dunia, dan sudah pasti saya dedikasikan untuk kawanku itu.
Tapi sepertinya sangat berat. Jangankan mengajak membaca, berharap mereka mengetuk hati nurani sendiri saja sepertinya susah di tengah2 keadaan sekarang ini.
Saya yakin setiap orang di seluruh dunia menginginkan perasaan yang damai dan bahagia. Satu2nya yang menjadi pembeda adalah cara orang mengartikan kebahagiaan dan kedamaian dalam versi mereka.
Ironisnya, beberapa pihak menganggap kedamaian dan kebahagiaan itu bisa di dapat dengan memusnahkan, menghancurkan, dan mematikan, segala sesuatu yang dianggap menjadi penghalang, walaupun mungkin saja apa yang mereka anggap penghalang itu tidak pernah mencoba untuk "menghalangi" mereka mewujudkan kedamaian.
Kata Dalai Lama, "The basic thing is that everyone wants happiness, no one wants suffering. And happiness mainly comes from our own attitude, rather than from external factors. If your own mental attitude is correct, even if you remain in a hostile atmosphere, you feel happy"
Intinya, tiap orang sudah pasti menginginkan kebahagiaan, dan pada dasarnya kebahagiaan itu berasal dari prilaku dari dalam diri kita sendiri, bukan dari pengaruh keadaan di luar. Jika prilaku dan mental kita sudah benar, walaupun di tengah suasana yang buruk, bahkan bermusuhan sekalipun, kita tetap akan merasa bahagia.
Jika saja setiap individu mau sejenak berpikir demikian, dan berusaha mencari kedamaian, kebahagiaan mereka dengan hati nurani. Sudah pasti mereka akan mendapatkan.
Ketika mereka mendapatkan kedamaian yang dibutuhkan diri mereka....maka dunia pun demikian.
PEACE..!!