Tidak terasa sudah lebih dari 3 tahun rupanya saya memijak bumi dan menapak langit di Pulau Bali.
Hari ini, 23 Maret 2012, adalah Hari Raya Nyepi. Ya, ini sudah kempat kalinya saya ngerayain Nyepi di sini...Ok, lebih tepatnya sebenarnya bukan ngerayain ya, ngerayain bagi saya itu lebih ke pesta, hingar bingar, lampu, dan sebagainya. Justru sebaliknya, disini dilaksanakannya dengan tingkat aktifitas seminimal mungkin. Namanya juga Nyepi. (saya yakin seyakin-yakinnya banyak gak setuju dengan teori saya ini :)
Ok, kembali ke topik, sama seperti tahun-tahun sebelumnya nyepi tahun ini masih sama (ya iyalahhhhhhh!), gak ada penerangan, suara dibatasi pada volume terkecil, bahkan sampe siaran TV pun diilangin. Hanya ada satu yang jadi akibat.......KEBOSANAN!
Bukan berarti tak menghargai Nyepi, tapi sebagai umat Non-Hindu yang tak merayakan dan tak tau harus ngapain, ya beginilah jadinya. Di kamar sendiri, lampu mati, gak bisa nonton tv......menyedihkan :(
Untunglah punya jalan keluar.......DVD-ing!
Memang ini sudah saya antisipasi dari kemarin, dan untuk mensukseskannya, saya berhasil "ngerampok" stok DVD punya teman, Dan disinilah saya seharian ini. Mengurung diri di kamar dengan rentetan2 film yang sambung menyambung, mau nonton sampe mata rabun pun ayuklahhhhh....
Ngomong2 soal Nyepi, saya pernah mendengar cerita yang menarik dan cukup mencengangkan, ya walaupun saya sendiri tidak bisa membuktikan kebenarannya, tapi apa salahnya untuk dipercaya.
Jadi saat Nyepi itu, Pulau Bali sudah pasti akan nampak seperti kota mati, dan sekali lagi tanpa ada penerangan. Lampu jalanan, lampu2 rumah dan gedung yang nampak dari luar dimatiin semua. Hanya penerangan seadanya yang diperbolehkan di dalam rumah, tapi ya itu dia, gak boleh sampe nampak dari luar.
Nah, namanya juga tak ada penerangan satu pun yang nampak dari luar, sudah pasti seluruh penjuru Pulau Bali ini kalo malam hari akan gelap gulita. Kalo diliat dari langit, ato sebut saja dari luar angkasa, di antara pulau-pulau utama di Indonesia, normalnya hanya pulau Bali aja yang paling tak mencolok. Jadi yang tergelap di antara yang terang. Tapi menurut yang "katanya" pernah melihat dari atas sana, justru Pulau Bali yang paling benderang di antara semuanya, seperti ada cahaya menyilaukan yang entah darimana asalnya. Sekali lagi itu "katanya" loh ya. Saya cuma pernah mendengar dan tak pernah melihatnya langsung, kecuali nanti kalo saya sudah jadi astronot. Makanya saya harus belajar yang giat dan rajin minum susu, biar saya pintar dan bisa mewujudkan cita2 saya itu, Aminnnn! (ini apa sihhhh??)
RAHAJENG NYANGGRA NYEPI buat semua umat Hindu yang merayakan.
BE BLESSED!